Menjamah Keterpurukan
Tampaknya ….
Kehidupan sedang menyulam kepedihan
Sebab eksistensi kesedihan yang menjadi-jadi
Apa yang mereka lakukan?
Para raga berkimono seluruh badan
Menguji ambang kesehatan kami
Dan …,
Mengeksploitasi ketakutan penghuni bumi
Mereka yang dinyatakan positif, katanya
Diasingkan dalam bilik pengasingan
Kemudian
Menjarah perdamaian, memporakporandakan kenyamanan
Detik ini
Mulai dari beberapa waktu lalu
Telah menjadi digma bagi kami semua
Akibat doktrinitas konsulat media masa
Eksotiknya negeri ini, dramatika tak berkesudah
Berita halu menjauhi kata eksplisit
Atau kriminalitas yang melampaui batas
Situasi kini, kau sempatkan menghibur diri
Demi seikat kantong emas
Kau relakan kami menjadi bulan-bulanan rekapitulasi
Sadarlah para pembangun negeri!
M. Afrizal Agung Laksono
Probolinggo, 23 Oktober 2020
Baca Juga Ya !!!
Ibu Kau selalu menemaniku Entah itu siang dan malam Kau menjadi teman di kala senang Kau menjadi penolong di kala duka Kaulah pelita hidupku Yang selalu menyinari Yang selalu memberi ...
Tiga Temanku Menemaniku dikala haru Di saat merenung bisu Melayang tak tersentuh Tubuh kaku patung batu Kau melindungiku Beratapkan alam Berselimut mendung Dan beralaskan pijakan insan Empat mata satu ...
Serpihan Rindu Katakan pada kekasihku Serpihan rindu yang merayu Jiwa-jiwa yang memutih Hanya berbuah kepergian Katakan pada kekasihku Patahan rindu meronta-ronta Pada geramnya sang waktu Hanyalah ilusi belaka Katakan pada ...
Kemuliaan Sang Ibu Terdiam sejenak dalam renungan Kaki bayang wajahmu datang menyapa Waktupun berputar kebelakang Membuka memori kenangan kecilku Tetesan keringat dan air mata Berjuang melawan maut Demi kehadiran sang ...
Secangkir Kopi Berjuang di kegelapan malam Tahajud dan hajat mengiringi tidur malam Prioritas kami salat, zikir, ngaji tiap hari Menjadi pemimpin masa depan Harga diri seorang santri tak bisa ditukar ...
Semangat Hidup Ku jalani hidup ini Dengan semangat tinggi Apapun yang terjadi Ku tak akan peduli Walau banyak rintangan Bahkan cobaan Ku tetap bertahan Ku pasrahkan pada Tuhan Hari-hari kulewati ...
Merasuk Sukma Sesungguhnya telah ku ukir lekuk Namamu pada tiap ujung jiwaku Makin membiru dalam putaran arus Waktu demi waktu Perpisahan kita tak teramat Hanya menyisakan sepotong nyeri Yang menggigil ...