Di mana
Matahari yang terang benderang
Pertanda bulan yang tlah hilang
Angin kencang yang memaparkan
Sebuah waktu akan perasaan
Pikiran pun mulai tak karuan
Saat mengingat dirimu yang kelam
Di negeri tak bertuan
Rintikan hujan mulai berjatuhan
Membisikkan namamu tersayang
Membuat air mata berguguran
Di manakah kau sekarang
Wahai pemimpin yang budiman
Yang hilang tertekan zaman
Tak mau muncul dimasa depan
Karna hancurnya negri tuan
Dirasakan oleh kaum pemuda sekarang
Achmad Alfendi R
Probolinggo, 7 November 2019
Gambar dikutip dari : https://pixabay.com
Baca Juga Ya!!
Sandiwara Daksa – Muhammad Afrizal
Sandiwara Daksa Adalah takut yang sebenarnya, ketakutan sejati Saat hati mulai berisyarat suatu kepergian Dimana keadilan tentang keinginan bersama? Keadaan bahkan merenggut senyum bibir yang kentara Waktu yang mulai kubencikan ...
Ricuh – M. Yusuf
Ricuh Ugatkah kau manusia? Bekas kubangan kaki yang kau tinggal Sunggguh terlalu mahal pengabdianmu Bumi semakin keruh Sakitnya tanah kita Atas aah yang kau tempuh Jika kau selalu mengikuti egomu ...
Kisahku berkisah; tentangmu – Risal Jailani
Kisahku berkisah; tentangmu Kutemukan bayang-bayang tak nampak kadal lidahmu Jika kau masih belum percaya, izinkan aku berkisah 1/ Surat pertama berkisah tentang kejujuranmu yang kau bumbui dengan racikan dusta Kilahanmu ...
Menjamah Keterpurukan M. Afrizal Agung Laksono
Menjamah Keterpurukan Tampaknya ....Kehidupan sedang menyulam kepedihanSebab eksistensi kesedihan yang menjadi-jadiApa yang mereka lakukan?Para raga berkimono seluruh badanMenguji ambang kesehatan kami Dan ...,Mengeksploitasi ketakutan penghuni bumiMereka yang dinyatakan positif, katanyaDiasingkan dalam ...
Rindu Doa Ayah – Yusuf
Puisi Karya Siswa Rindu Doa Ayah Pada senja itu, kau hilang dari sejuta tanya dari kami melarangmu pergi Juangmu menjadi syahid, meski jauh frontal sang maut bertameng besi Bulan pertama ...
Malam Terakhir Bersama Ayah – Rizki Aditya
Puisi Karya Siswa Malam Terakhir Bersama AyahMalam sunyi tak bersuaraSayup-sayup kudengar ringisan indah indahTak terasa meneteslah air mataKutak sanggup dan tak kuasaBerlinang, berjatuhan tak tertahankanSeketikakah jeritan dikumandangkanTangisan indah histeris pun ...
Cahaya Hidupku – Ibnus Shabil
Puisi Karya Siswa Cahaya HidupkuDengan apakah kubandingkan pengorbananmuOh Ayah....Dengan senja samar sepoi, pada masa purnamaMeningkat naik, setelah menghalaukanPanas payah terikAngin malam menghembus lemah menyejuk badanMelambung rasa menayang pikir, membawa anganKe ...