Ibu

Kau selalu menemaniku

Entah itu siang dan malam

Kau menjadi teman di kala senang

Kau menjadi penolong di kala duka

Kaulah pelita hidupku

Yang selalu menyinari

Yang selalu memberi kehangatan

Dengan kasihmu kau belai rambut ini

Kau rasakan betapa lemah diriku saat itu

Hanya untuk berdiri pun, aku tak mampu

Dengan penuh kesabaran, kau mengajariku

Dengan penuh ketelatenan, kau membimbingku

Hingga aku menjadi seperti ini

Kini tinggak kutunggu waktunya

Di mana aku bisa membalasnya

Walau kuyakin takkan bisa

Membalas jasamu

Duhai, Ibu!

Muhammad Riski Arifuddin S.

Kraksaan, 31 Oktober 2019

Gambar dikutip dari : https://pixabay.com

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Fill out this field
Fill out this field
Mohon masukan alamat email yang sah.
You need to agree with the terms to proceed

Menu